SELAMAT DATANG DI FOREVER

Kamis, 08 November 2012

MENANTI DIRIMU
Oleh : Rahmawati Dewi

Cerpen Cinta Menanti Dirimu
Cinta adalah ketika kamu menitikkan air mata, tetapi kau masih peduli kepadanya. Ketika dia meninggalkanmu kau masih setia menunggunya.

Sudah 6 tahun kujalani hari-hariku bersama dia. Suka, duka, canda tawa dan tangis aku slalu bersamanya. Harris adalah sosok yang sangat berharga bagiku dan tak bisa tergantikan. Dia slalu menjaga, mencintai dan menyanyangiku sepenuh hati dan slalu menemaniku dengan senyuman manisnya itu. Dia slalu ada untukku, kapanpun dan dimanapun aku berada. 

Harris adalah sosok yang ulet, rajin dan cerdas. Tidak heran dia mendapatkan beasiswa di luar negeri. Harris memilih Amerika Serikat sebagai tempat untuk melanjutkan studinya. Mau tidak mau Harris akan meninggalkan aku sendiri dengan cinta kita berdua. Aku tidak bisa sesering lagi melihat senyumannya yang biasa menghiasi setiap waktuku.

Hari ini adalah waktu keberangkatan Harris. Disinilah keutuhan dan kekuatan cinta kami di uji. Waktu dan jarak akan menjadi saksi. Di dalam taksi aku mengantarkan Harris ke bandara. Aku hanya terdiam membisu. Perasaan sedih dan takut menghantuiku. Selama ini aku tak pernah jauh sama dia namun aku harus di pisahkan oleh ruang dan waktu.

Detik-detik perpisahan sudah semakin dekat. Aku tak dapat membendung air mataku dan perasaanku menjadi tidak menentu. Aku yakin Harris juga merasakan hal yang sama. Dengan kehangatannya dia menenangkan,menguatkanku agar dapat menerima semua kenyataan ini. Dan juga dia menyakinkanku bahwa jarak dan waktu bukanlah masalah, melainkan kesetian cinta diantara kami berdua yang harus tetap kokoh dan kuat.

               “Berjanjilah untukku bahwa kau akan setia menjaga cinta kita ini.”Ucap Harris sambil mengusap air mataku yang sejak perjalanan tadi tidak berhenti.

               “Aku janji, dan aku akan setia menunggumu.”Ucapku singkat sambil memeluknya. Dan tangisku pecah. Semua terasa berat, seakan ini tak adil bagi kami berdua. Di belainya rambutku seraya agar aku tetap tenang dan tegar.

Ia pun menggenggam kedua tanganku dan menatapku dan berkata :
               “Aku janji akan menjaga semua ini, dan aku akan kembali seperti sekarang ini dan membawa kembali cinta kita berdua.”Kata Harris padaku.

Sejenak kami berdua diam, membiarkan hati kami berbicara. Perlahan aku mulai melepaskan genggamannya dan dikecupnya keningku dengan penuh cinta olehnya.

               “I Love you”,” I love you too”. Kata singkat yang hanya dapat mewakili semua perasaan kami berdua. Dia pun melangkah dan mulai meninggalkanku.

Sepanjang perjalanan pulang aku hanya diam membisu dan sesekali air mataku berlinang.
********************<<<<<<>>>>>>***********************

Waktu bergulir dengan cepatnya. Tak terasa sudah 1 tahun 5 bulan, hubungan kami berjalan dengan baik tanpa ada rintangan. Hanya saja perasaan rindu yang slalu menyiksa hati ini. Tapi tidak sama halnya dengan Harris tak tahu mengapa suatu hari ia menyuruhku untuk melupakannya dan mencari penggantinya.

Sebenarnya tak ada masalah diantara kami berdua. Ia menyuruhku mencari penggantinya karena takut kalau aku kesepian dan ternyata ia telah membagi cintanya dengan teman kuliahnya di Negeri Paman Sam itu.

               “Ra, maafin aku telah membagi cintaku kepada orang lain dan tolong lupakan aku karena aku telah mengkhianatimu.”Ucap Harris di telfon.

Aku tak dapat berkata, hati sakit teriris oleh luka yang ia beri padaku. Harris yang aku kenal dulu kini telah berubah. Harris dulu sangat sayang dan slalu menjagaku tidak pernah membuat hatiku sakit, kini ia telah berbeda. Sekarang aku berdiri tanpa pegangan dan aku bersandar tanpa sandaran.
Waktu terus berlalu, tidak ada sama sekali kabar dari Harris. Semenjak pernyataan itu ia tidak mau lagi mendengarkan kata-kataku lagi dan tak pernah lagi ia menjawab sms, e-mail bahkan pesan di facebook. Aku merasa sangat sedih dan kecewa. Aku sama sekali tidak bisa melupakannya dari kehidupanku. Dan aku meninggalkan pesan terakhir di e-mailnya :

               “ Ris, cintaku padamu tidak akan pernah berubah dan aku akan setia menunggumu sampai saat ini dan jika nanti memang kau bukan milikku baru aku akan rela melepaskanmu untuk bahagiamu.

Setelah itu kuputuskan untuk tidak mengganggunya dan menghubungi dia lagi walau ada rasa kerinduaan di hati ini. Aku sibukkan diriku agar dapat sejenak melupakan Harris. Banyak teman cowokku yang mendekatiku namun sosok Harris sulit digantikan oleh orang lain.

Waktu terus berputar tanpa ku sadari sudah 3 tahun aku telah berpisah dengannya. Aku gelisah ingin sekali ku mendengar suaranya, melihat senyuman dan mengetahui kabar beritanya. Kapan dia akan kembali kepadaku dan apa ia masih berhubungan dengan gadis itu ? Entahlah aku tak dapat berbuat banyak, yang hanya dapat ku lakukan hanyalah setia menunggunya.

Dan suatu hari tiba-tiba….

               “Drreettt…..drrreettt….”Hpku bordering tanda sms masuk.

Kubuka perlahan membuka pesan itu dan ternyata itu sms dari Harris. Ingin rasanya ku menangis dan kubaca ulang pesan itu baik-baik untuk menyakinkan. Aku merasa seperti bermimpi.

               “Ra….. Apa kabar..”sms singkat Harris.

Rasanya ku ingin berteriak pada dunia agar dunia tahu aku sangat bahagia. Dan cepat ku membalas sms itu.

               “Ris… aku baik-baik ajha. Kamu bagaimana ? Kapan pulang ? Aku kangen banget sama kamu. Aku akan tetap menunggumu sampai kamu pulang.

Ku tunggu balasan darinya, namun ia tak membalas. Aku kian gelisah dan air mata selalu mengurai semua perasaan yang kurasakan.

Hingga suatu hari ku memberanikan diri untuk menelfonnya. Aku sudah bertekad untuk mendapat semua penjelasan darinya.

               “Ris..” Hanya kata itu yang terucap dari bibirku.

               “Ra, maafin aku, karena aku sudah mengkhiatimu dan menghancurkan cinta kita berdua. Maafin aku.”Ucap Harris padaku.

Kata-kata itu membuatku terharu dan meneteskan air mata. Hingga ku tidak bisa berkata-kata.

               “Dan satu hal lagi sayang… aku sudah tidak bersama gadis yang aku pilih itu. Dia malah balik mengkhianatiku dan pergi bersama laki-laki lain. Jadi, sekarang aku baru merasakan hal yang sama waktu aku memutuskanmu dulu. Maafin aku, mungkin ini sudah terlambat.” Ujarnya.

               “Ris.. aku masih seperti dulu yang masih setia menunggumu dan tidak ada yang bisa menggantikanmu.”Kataku.

Sejak saat itu kuputuskan untuk menjalin lagi hubungan cinta bersamanya yang dulu pernah kandas di tengah jalan. Dan dia berjanji tidak akan meninggalkanku lagi. Aku sangat senang dan merasa bahagia. Tinggal 3 bulan lagi kedatangan Harris dan kami berdua akan melangsungkan pernikahan. 

Akhirnya penantianku berbuah manis. Pernikahan ? menikah dengan orang yang kucintai. Rasanya seperti mimpi.

Hari ini adalah hari kepulangan Harris dari Amerika Serikat. Aku dan kedua orang tua serta adik Harris menuju bandara untuk menyambut kedatangan Harris. Sebelum berangkat Harris sempat smsan sama aku.

               “Yank… aku senang akhirnya aku bisa pulang dan bisa melihatmu lagi jika di beri kesempatan, aku cinta kamu.”Ucap Harris menutup hpnya karena pesawat akan lepas landas.

Perasaan gembira menjadi duka dimana saat petugas bandara memberitahukan pesawat penerbangan AS-INA dinyatakan hilang. Teriak tangis memenuhi ruang tunggu.

Aku sontak kaget karena itu adalah pesawat yang ditumpangi Harris. Aku tak dapat membendung air mataku, badanku lemas bagai di sambar petir dan aku tak sadarkan diri.

Saat ku siuman ternyata aku sudah ada di rumah sakit. Aku hanya dapat meratapi kejadian ini

                “Ya Tuhan, mengapa kau buat aku begini ? Dan mengapa kau ambil dia dari sisiku ? Kenapa bukan aku saja ?”Ucapku sambil menangis.

Ibu dan adik Harris memelukku agar aku bisa tenang dan tabah menerima semua ini.

Sudah 1 minggu bangkai pesawat yang ditumpangi belum ditemukan sampai sekarang. Hal itu membuatku tidak mampu menghadapi semua ini serasa aku ingin mengakhiri hidup ini. Apa aku bias hidup tanpamu ? Tak pernah terfikir olehku kau akan pergi tinggalkan ku sendiri. Semua tinggal kenangan yang hanya bisa ku kenang.

Aku berharap mudah-mudahan kau tenang di sana.

               “Selamat Jalan Kasihku Harris, aku yakin kau bahagia di sana.”

Tamat


Read more: http://cerpen.gen22.net/2012/04/cerpen-cinta-menanti-dirimu.html#ixzz2BgRvorVd

SALAHKAH BILA AKU MENCINTAMUOleh: Binti Melania
Malam itu Rio masih belum terlelap ia masih sibuk mempersipkan surat untuk Dinda besok. 
“apapun yang terjadi besok, aku akan terima,, aku ingin ungkapin ini semua, mungkin ini satu-satunya cara agar Dinda mengerti perasaan aku,” gumam Rio dalam hati.
Cerpen CintaDentang jam menunjukkan pukul 24.00, mata Rio belum juga terpejam, ia masih memikirkan apa yang akan terjadi esok hari. Rio mencoba untuk tidur tapi kejadian esok menghantui dirinya hingga pukul 04.00 Rio belum tertidur.
Pagi sudah datang, ayam jago milik tetangga Rio berkokok dengan lantang membangunkan Rio yang baru saja terpejam. Dengan rasa malas, Rio beranjak dari ranjangnya dan bersiap berangkat sekolah.Sesampai di sekolah, Rio berpapasan dengan Dinda dan genknya di lorong sekolah.  “ha…hai Dinda??’’ sapa Rio gugup, Dinda hanya menjawab dengan seutas senyum manis di bibirnya dan berlalu bersama teman-temannya.
“Dinda, apakah aku salah telah menyukai dirimu,, kau adalah gadis paling popular di sekolah ini, sementara aku….” Belum sempat menyelesaikan perkataannya dalam hati, tiba-tiba Sonia datang menepuk pundak Rio.
“hayoo,, liatin sapa tuu sampe nggak kedip dari tadi,, pasti liatin Dinda yaa,” geretak Sonia meledek Rio. Rio hanya tersipu malu mendengar perkataan Sonia, wajahnya memerah dan tangannya berkeringat dingin.
“sudahlah Rio, lupakan saja gadis itu, toh dia juga sudah punya pacar kan???” Sonia mencoba mengingatkan Rio.
“pacar??” Rio terkejut, karena setahu Rio, Dinda masih jomlo setelah putus dengan Edwin.
“kau tak tau, seminggu lalu tepatnya mereka jadian,, pasti kau tak membaca majalah hari ini kan, ini coba saja baca, Dinda berpacaran dengan Niko kakak kelas kita yang menjadi kapten club basket,” kata Sonia sembari menunjuk majalah yang di pegangnya.
“makasih, aku juga telah memikirkan ini berulang-ulang kok’’ jawab rio kecewa, seraya beranjak meninggalkan Sonia. Rio pun berjalan menuju kelasnya, sesampainya di kelas, ia hanya terdiam melamun di bangkunya. Tiba-tiba suara seorang gadis membuyarkan lamunannya, gadis itu adalah Dinda.
‘”permisi semua, ‘’ semua wajah tertuju pada arah suara itu.
“rionya ada kan??’’ lanjut Dinda. Seraya rio langsung berdiri dari bangkunya. (deg-deg-deg) degupan jantung rio menjadi lebih cepat, ia begitu gugup.
“hai rio,, ini ada tugas dari p.hardi untuk kelas mu(Dinda memberikan selembar kertas berisi tugas kepada rio).. hei, kenapa wajahmu pucat sekali, apa kau sakit (Dinda memegang dahi rio)’’
Rio sangat gugup, tubuhnya berkeringat, ia tak mampu berkata apa-apa, ia hanya bisa menatap mata Dinda.
“ya sudahlah, kalo kamu nggak mau jawab, aku balik ke kelas dulu ya..??”
“di… dinda ,??"
“ya, ada apa??’’
“apa nanti jam istirahat kau bisa menemuiku di taman belakang??” pinta rio pada dinda.
“tentu,, aku bisa kok’’ jawab dinda enteng.
(huuufft) rio mencoba menghela nafas, ia mencoba menenangkan hatinya.Bel istirahat pun berbunyi, rio bergegas keluar kelas menuju taman belakang, sesampai di sana, rio harus menunggu dinda hingga 15 menit lebih.
“kenapa dinda belum datang, apa ia lupa??” gumam rio lirih, tak berapa lama dinda pun datang. Ia menghampiri rio yang sedari tadi duduk di bangku taman.
“dinda??” rio serentak berdiri dari bangku itu.
“iya, maaf ya aku terlambat tadi aku masih….” Belum menyelesaikan perkataannya, rio sudah memotong kata-kata dinda.
“aku ingin memberikan ini” potong rio seraya memberikan sehelai surat untuk dinda.
“apa isi surat ini rio,??” Tanya dinda,
“baca saja” jawab rio menahan semua kegelisahannya. Namun, bukannya dibaca tapi dinda malah membuang surat itu.
“untuk apa aku baca surat ini, sementara penulisnya ada di hadapanku, langsung saja kau katakan rio??” paksa dinda pada rio. Rio tak memikirkan hal ini sebelumnya, saat dinda berkata seperti itu, tubuh rio serasa tersentak. Dia yang awalnya tenang-tenang saja, kini menjadi sangat gugup. Bibirnya sulit tuk berucap, ia hanya tertunduk dan terdiam beberapa saat.  “aku,, aku ingin bicara sesuatu pada mu din” rio mulai berkata dengan menahan semua rasa gugupnya.
“katakan saja, aku akan mendengarkannya” jawab dinda seraya tersenyum manis.
“dinda, sebenernya sejak pertama kita ketemu aku udah menyimpan perasaan ke kamu, tapi aku nggak berani ungkapinnya, aku tau aku nggak pantas untuk kamu, aku hanya anak biasa sedangkan kamu adalah gadis paling diidolakan di sekolah ini, aku juga udah pikirin ini mateng-mateng, aku nggak bisa terus memendam perasaanku din, aku sayang sama kamu, aku selalu mencoba jadi yang lebih baik agar kau selalu menatapku dan tersenyum padaku, hingga sekarang aku jadi seperti ini itu karena kamu” ungkap rio.
“rio, kau juga pasti tau kan,, aku sekarang telah punya pacar, terimakasih kau sudah mau menyayangi aku, tapi sungguh aku minta maaf aku nggak bisa balas semua itu” jawab dinda dengan lembut seraya mengangkat dagu rio yang sejak tadi tertunduk.
“aku minta maaf, aku sudah salah, aku memang tak pantas mencintai kamu” kata rio seraya meninggalkan dinda. Dinda merasa bersalah pada rio, dia mencoba memanggil rio tapi, rio tak menghiraukannya.
Dinda pun berjalan perlahan ke kelasnya, tapi kerumunan siswi menghentikan langkahnya. Para siswi itu membicarakannya, mereka berbisik-bisik satu sama lain, tapi dinda hanya melirik sebentar dan melanjutkan langkahnya. Ketika ia melewati kelas XI- IPA dia melihat rio yang sedang tertunduk di bangkunya. Dinda ingin masuk tapi guru sudah datang, ia pun bergegas masuk kelasnya yang berjarak 2 kelas dari kelas rio.
Bel tanda berakhirnya pelajaran hari ini pun berbunyi, lautan putih abu pun bergegas keluar kelas namun mereka tak langsung pulang karena hari itu hujan deras, mereka pun harus menunggu hingga hujan reda meski beberapa anak nekat untuk pulang. Dinda dan rio keluar kelas masing-masing secara bersamaan. Dinda menghampiri teman-temannya di depan kelas. Tiba-tiba niko menghampiri dinda bersamaan dengan rio. Mereka berdua membukakan payung dan ingin mengantarkan dinda pulang. Tentu saja dinda lebih memilih diantar oleh niko kekasihnya. Dari kejauhan dinda masih melihat rio yang terlihat sangat sedih.
“rio, maafin aku ya,, aku nggak bermaksud nyakitin kamu, semoga kamu bisa ngerti” kata dinda dlam hati kecilnya. Niko membukakan pintu mobil untuk dinda, dan niko pun bergegas masuk mobil. Dari kaca mobil dinda melihat rio yang nekat hujan-hujan, rio membuang payungnya dan berjalan dengan penuh penyesalan. Dinda hanya bisa melihat rio dari mobil, tanpa terasa, dinda meneteskan air matanya untuk rio.
Keesokan harinya rio sakit dan tak bisa bersekolah. Dinda tak mengetahui hal itu. Hingga 5 hari pun berlalu, rio masih terbaring lemah di tempat tidurnya. Dinda yang baru mendengar hal tersebut merasa cemas, pulang sekolah ia pun langsung bergegas menuju rumah rio.
Di sana dinda melihat rio dengan wajah pucat pasi dan terbaring sangat lemah.
“semakin hari, keadaan rio semakin memburuk nak, rio tak mau makan bahkan minum obat saja tak mau, ibu bingung harus bagaimana membujuk rio.” Kata ibu rio.
“tante, apakah siang ini rio sudah makan??” Tanya dinda.
“belum nak, ibu sudah memaksanya tapi dia tak mau membuka mulutnya” jawab ibu rio.
“biar saya yang membujuknya” serentak dinda mengatakan itu tanpa piker panjang.
“rio, kenapa kau menyiksa dirimu seperti ini,??” Tanya dinda seraya memegang tangan rio lembut.
“untuk apa kau kemari din, aku tak pantas untuk kau jenguk, aku sudah tak ada gunanya din, sudahlah cepatlah pulang,” pinta rio serentak melepaskan tangan dinda. Tak berapa lama ibu rio datang membawakan sepiring nasi untuk rio. Dinda langsung berdiri dan mengambil piring itu. Dinda mencoba membujuk rio untuk makan namun rio malah membanting piring berisi nasi itu.
“riio, kau kenapa, kenapa kau seperti ini padaku??’’ Tanya dinda dengan mata berkaca-kaca.
“aku nggak ingin melihat kamu lagi, pergilah dari rumah ini, dan jangan menginjakkan kakimu di sini lagi.’’ Rio membentak dinda.
“jadi kau mengusirku, apa seperti ini rio yang aku kenal, kenapa kau berubah begitu cepat, kalau kau membenciku, bukan seperti ini caranya. Bukan dengan menyakiti dirimu sendiri, kau yang selalu menyemangatiku kenapa sekarang kau kehilangan semangat, kau bukanlah rio yang dulu.” Kata dinda seraya melangkahkan kaki meninggalkan rio yang masih terdiam.
Rio hanya terdiam di atas tempat tidurnya. Keesokan harinya rio memaksakan diri untuk bersekolah, dengan tubuh tertatih-tatih rio berjalan menuju lorong sekolah. Sesampai di kelas, rio di sambut hangat oleh teman-temannya.
“hei rio, kau masih hidup ternyata hahaha,,,!!!” ledek andy teman sebangku rio. Rio hanya tersenyum tipis mendengar ledekan teman-temannya.
“tentu saja rio masih hidup, ia kan masih ingin bertemu wanita pujaannya, makanya hari ini dia bersekolah” sahut ricky,
“hoho,, siapa gadis itu,, setauku rio tak pernah dekat dengan gadis lain selain Sonia” andy terheran.
“rio, apakah kau tak mau menjawabnya sendiri??” seru ricky meledek temannya itu.
“sudahlah, aku tak mau membahasnya, aku ingin sendiri” rio seraya pergi meninggalkan teman-temannya itu. Rio beranjak pergi dari kelasnya, tanpa sengaja rio menabrak seorang gadis, buku gadis itu berhamburan di lantai teras.
“maaf. Maafin aku, aku nggak sengaja” rio meminta maaf kepada gadis itu sambil membantunya merapikan buku-bukunya. Ternyata gadis itu adalah dinda, rio langsung menundukkan kepalanya, dan bergegas meninggalkan dinda.  “rio tunggu” panggil dinda.
“ada a..apa.. di..dinda??” Tanya rio terpatah-patah.
“untukmu” dinda memberikan secarik kertas untuk rio. Rio segera menerima kertas itu dan pergi begitu saja.
Di taman rio membaca surat itu.
        Dear rio,Aku minta maaf, mungkin aku sudah menyakiti hati kamu. Tapi sungguh aku tak bermaksud mempermainkan perasaan kamu. Ketahuilah, sekarang aku telah berpisah sama niko. Dan orang tuaku akan membawaku pergi ke amerika untuk melanjutkan study ku bersama kakak ku. Kamu nggak pernah bersalah kok rio, semua perasaanmu ke aku itu tidak bersalah. Tapi akulah yang bersalah karena tak dapat membalas rasa sayangmu padaku. Mungkin hari ini adalah terakhir kita bertemu. Sebenernya aku tak ingin pergi, tapi tempat ini memberiku banyak kenangan buruk.
Rio jika nanti kau menyukai seoarang gadis lagi, jangan pernah bertindak konyol seperti ini. Aku nggak akan lupain kamu, karena kamu adalah sosok cowok yang bisa membuatku tersenyum.              Dinda,
Setelah membaca surat tersebut, rio langsung beranjak dan berlari menuju kelas dinda. Sesampai di kelas dinda, rio memeluk dinda erat sekali.
“dinda, jangan tinggalin aku, aku mohon” pinta rio dengan tulus.
“rio apa-apaan sih kamu, malu tauk” jawab dinda seraya melepas pelukan rio. Tapi rio masih tetap saja memohon pada dinda, ia berlutut di depan dinda. Rio meneteskan air matanya, dinda pun ikut menangis.
“rio, jangan kau seperti ini, aku tak bisa menuruti kamu. Aku nggak bisa terus di sini, aku harus pergi hari ini juga. Jangan memberatkan aku rio, please” kata dinda seraya membantu rio berdiri.
‘’dinda, aku nggak tau tapi aku nggak bisa maksa kamu buat sayang sama aku, pergilah dinda, mungkin aku nggak pantas bersanding denganmu. Dan sekali lagi, jangan salahkan dirimu sendiri, karena aku yang salah karena telah mencintamu” rio mencoba melapangkan hatinya menerima kepergian gadis yang selama ini dicintainya. Dinda hanya menatap rio dengan seutas senyum manis seperti biasanya.
Tak lama kemudian ayah dinda datang untuk menjemput dinda. Dinda pun segera bergegas untuk berangkat ke amerika. Dinda juga berpamitan kepada rio, dinda mencium dahi rio sebagai tanda perpisahan.
“aku akan kembali” bisik dinda lembut. Rio hanya diam terpaku, ia tak mampu menahan semua perasaannya. Akhirnya dinda pun beranjak dan pergi meninggalkan rio. Tiada sepatah kata dari rio untuk dinda. Rio mencoba sabar menghadapinya.
1 tahun kemudian, rio menjadi anak yang prestasinya menonjol, akhirnya rio mengikuti pertukaran pelajar di amerika selama setengah tahun. Tanpa disadari di sebuah toko buku, rio bertemu dengan dinda saat ia ingin mengambil sebuah buku, tangan mereka secara bersamaan meraih buku itu.
“dinda??... kau dinda kan??” rio terheran.
“rio,?? Kok kamu bisa di sini??” dinda lun juga terheran.
“iya aku ikut pertukaran pelajar selama setengah tahun,, hey bagaimana kabarmu, kau sehatkan” Tanya rio.
“ya seperti yang kau lihat ini”  “dinda, soal perasaanku dulu, aku sudah mulai bisa menepiskannya. Aku sadar cinta emang nggak harus memiliki, benarkan din..??”
“yaa, bener banget,, tumben kamu nyadar” ledek dinda. Mereka pun tertawa bersamaan.
Akhirnya mereka pun bersahabat, menjadi sahabat yang sangat akrab. Rio telah mengubur dalam-dalam perasaannya karena ia tahu kalo sampai kapanpun dinda nggak akan bisa sayang padanya, seperti ia menyayangi dinda. Satu hal yang menjadi pelajaran untuk rio, bahwa cinta itu tak bisa dipaksakan, dan tak harus memiliki.SELESAI

Minggu, 16 September 2012

..


BERTEPUK SEBELAH TANGAN
Cerpen Adella

Waktu berlalu sangat cepat , sudah 2 minggu aku menjalani hubunganku dengan pacarku , dia bernama Fatir . Aku sangat sayang sama dia , begitu juga sebaliknya . Dia baik , manis , keren , pinter breakdance pula . Oh iya , aku juga punya 3 sahabat yang bisa ngertiin aku , yaitu , Kirana , Ayu dan Rizal . Nah , kebetulan , diantara kita yg jomblo itu aku . Kirana sama Rizal , Ayu sama Bimo . Aku ? I don't know . Sahabatku adalah penyemangatku , saat aku sedih , mereka selalu ada buat aku , kami kompak , kami gak gampang percaya omongan jelek dari orang lain yg hampir merusak persahabatan kita .

Kembali ke pacarku , Fatir , beberapa hari ini , kami ada sedikit konflik hingga akhirnya kami putus pas 3 minggunya kami . Semenjak itu , aku sangat susah buat ngelupain Fatir , gak ada seorangpun yg merubah perasaanku ke dia , padahal , aku udah berusaha sebisaku untuk melupakan dia . Gimana lagi ? Bagaimanapun , aku harus melupakan dia ! Sahabatku selalu bilang"Sabar ndin , sabar!Jangan emosi klo liat dia sama cewek lain."aku pun selalu mengikuti kata*mereka .


Suatu hari , sahabatku Rizal punya sahabat namanya Dhana . Dia baik , keren , suka nggombal , pokoknya sifatnya kebanyakan lucu , gokil deh . Gak tau kenapa , cuman gara*aku deket sama dhana sebagai temen , si Rizal malah jodoh*in aku sama Dhana .
"Ndin , tuh Dhana!"kata Rizal kepadaku
"So?Trus gue harus bilang WOW gitu ?"Jawabku dengan nada bercanda.
"Hmm,,Kamu tuh cocok bangeet sama Dhana . Sumpah deh !"
"Huuushh .. Jangan aneh*deh!"
"Aku serius! Udaaah , jadian sana ."
"Apaan sih ?Udah deh no , kok jadi bahas dia sih ? Tapi , kok bisa cocok ? Cocok dari mana ?"
"Pokoknya cocok daripada sama Fatir . Kurang perhatian ."
"Halaah , udah dulu deh . Bye!"Kataku sambil mengakhiri percakapanku dengan Rizal.

Terus*an si Rizal,Kirana dana Ayu jodoh*in aku sama Dhana , padahal kita deket cuman sebates temen biasa . Maklum , sama*jomblo , jadi dikacangin deh sama Kirana & Rizal . Aku kira , dia juga ada rasa sama aku . Lama kelamaan , aku beneran suka deh . Pas aku online di FB , Dhana juga paslagi online . Aku sama Dhana bercanda*an gitu di chat .

"Minta nomernya Fatir dong ? Kamu kan mantannya."
"Hmm..Iyaiyaa , nih *nomer Fatir*
"Sipp , masih disimpen aja nomernya ?"
"Masak mau dihapus ?"
"Masih sayang ya?"Tanya Dhana
"Sayang siapa ?"Balasku dengan nada bercanda
"Fatir lah"Jawabnyaku
"haha , iya gak yaa ?"
"Yakin ??"
"Tanya Kirana aja sana ! "
"Gak ah , Karina itu klo ngomog sm aku ruwet aja."
"hahahaha ,, eh status kamu nggombal aja tuh"
"wkwkwk ,, kan gak boleh galau !"
"Bisa aja kamu ?? Apa gunanya GALAU !!"Semangatnya.Aku dan Dhana terus bercanda , disitulah aku langsung tau sifatnya.Aku mulai suka sama dia waktu itu . Tapi sayangnya , dia udah suka sama kakak kelas kita , namanya Tata . Dhana itu tipe cowok yg setia dan gak mungkin aku maksain dia buat suka sama aku . Aku nge-Add FBnya kakak kelas yg disukai dhana itu . Eh , dia malah nanya*tentang Dhana , yah , aku rela lah demi orang yg kita sayang .
"Dek ,, kamu temennya dhana kan ?"Tanya kak Tata
"Iyaa kak , kenapa?"aku balik bertanya
"Aku mau tanya , tapi kamu jangan bilang Dhana ya ?"
"Iyaa kak , apa ?"
"Dhana itu anaknya gimana sih ?"Langsung deh , hatiku hancur pas ditanya gitu . Dengan jujur aku menjawab"Dhana itu lucu kak , agak lucu tapi seru , baik juga kak . Kakak suka Dhana yaa ?"Tanyaku nggak ikhlas .
"hahahaha ,, enggak*dek .... Aku lagi deket aja sama dia ."JLEB !
"Kok nggak jadian aja kak?"
"hahahaha ,, nggak tau dekk. Menurutmu dia cowok setia nggak ?"
"Setia kok dia kak."
"Beneran ? Jangan karna kamu temennya terus kamu baik*in dia lho ya dek."Aaarrgghh :@ cerewet banget nih orang #sabaaaar# . Lalu aku jawab,"Enggak kok kak , beneran."Akhirnya aku selesai chat sama dia , sampai besok , aku masih ngerasain sakiit hatiku waktu kak Tata nanya gitu . Tp aku cuma bisa sabaar & tabah , walau sebenernya gak bisa nerima kenyataan PAHIT ini ! Mungkin gak lama lagi , Dhana nembak kak Tata dan jadian deh ~ Tapii ,, aku yakin , mereka nggak selamanya . Dan buat aku bakal indah PADA WAKTUNYA . Tapi untuk kali ini , aku bener*ngerasain sait hati yg dalam . Cintaku bertepuk sebelah tangan .
~THE END~

Sabtu, 16 Juni 2012

penantian

PENANTIAN
Cerpen Niken Kusumawardani

Malam itu hujan turun dengan sangat deras,disertai dengan petir yang menggelegar.Katak-katak bernyanyi dengan riang.Seolah bersuka cita karena diadakan pesta hujan.Aku tersenyum mendengar nyanyian mereka sambil terdiam memangku tangan di depan jendela kamar.Diluar gelap,sunyi,sepi.Bintang tak sedikitpun menampakkan dirinya,seolah tidur di siang hari.Sedangkan bulan,Ia hanya tersenyum sayu kesepian ketika menerangi malam ini tanpa teman setianya,bintang.Tersenyum melihat katak-katak menyambut hujan dengan senangnya,sementara Ia harus kedinginan saat hujan turun.(Emang bulan bisa kedinginan ??? #abaikan)

Aku kembali terdiam.Sama seperti sang bulan,aku pun hanya bisa tersenyum melihat kebersamaan dan keceriaan katak-katak dalam menyambut hujan.Kemudian mataku mengalihkan pandangannya pada sederet angka-angka 1-30 yang terpampang di kalender di dekat meja belajarku.Aku tersadar.Astaga....malam ini...
Fikiranku kembali melayang pada kejadian setahun yang lalu yang sangat sulit sekali terlupa.Kejadian yang sangat susah membuatku fallin in love sekarang,yang membuat aku tak mampu membuka hati untuk orang lain.My heart just for he !!!

Sejenak rasa rindu ini menyelusup di hati.Aku kangen dia.Tapi logika ku kembali berfikir.Cobalah tuk lupakan dia,dia tak akan merindukanmu,LAGI !!! (beri tekanan pada kata ‘’Lagi’’).Tapi perasaan ini kembali mengelak.Tapi kenapa aku harus merindukannya lagi ?? Kenapa aku terus mengingatnya ?? kenapa harus dia ?? Apa aku memang sudah terlupakan ?? Apa aku hanya masa lalunya yang usang ??. Sekali lagi logikaku mengatakan ‘’Kamu terlalu mementingkan perasaanmu.Coba kamu ingat perilakunya padamu.Ingat semua sikapnya yang udah membuat kamu nangis.INGAT ITU !!!’’.Dan bla bla bla... terjadilah perang kata antara perasaan dan logikaku.Dan kembali logikaku harus mengalah.Perasaan ini mengalahkan semua kenyataan yang ada.’’Berharap dia kembali ‘’.Mimpi apa ???.Logika ku hanya bisa terdiam melihat kokohnya perasaanku padanya.
‘’ Well I try to live without you ...
The tears fall from my eyes ...
I’m alone and I feel empty ...
God . I’m tur apart inside .... ‘’
_Miley Cyrus : I miss you_
# Flashback
1 Year ago ...
Bulan dan bintang tampak bercengkrama dengan semangatnya.Mereka tertawa,bahagia.Suara nyanyian binatang malam menghiasi keindahan langit malam di kota Surabaya.Hujan tampak enggan bangkit dari peraduannya.Hanya sesekali angin sejuk berlalu di hadapanku.

Aku terdiam menatap anak-anak atlet TaeKwondo yang asyik bercanda tawa di taman di hadapanku.Sesekali salah seorang diantara mereka melirikku.(bukan Ge eR yaa....#abaikan).Ia tersenyum,dan aku membalas senyumnya.Aku memejamkan mataku,mencoba menikmati setiap hembusan angin malam yang menerpaku.Malam itu aku berharap ada sesuatu yang spesial yang bisa aku kenang sebelum aku kembali pulang ke Jakarta.Dan harapan itu terwujud.
‘’ Melamun nih yee...’’. Ucap seseorang menyadarkan aku tuk kembali ke dunia nyataku.
‘’Gak kug...’’. Ucapku mengelak.
‘’Masa ?? bohong tu dosa lho... kalo dosa ntar masuk neraka...’’. Ucapnya.
‘’Yee... siapa yang bohong...’’. Sahutku.
‘’Loe lah...masa’ gue....’’. Sahutnya.
‘’Buktinya apa ??’’. Sahutku.
‘’Tuh,di pipi loe,baru aja ada lalat boker disitu...’’. Sahutnya sambil tertawa.
‘’Hah ??? ‘’. Aku kaget.
‘’Hahaha... gak usah manyun gitu donkk... gue kan becanda ajja... serius amat nanggapin...’’. Ucapnya,sementara bibirku tambah melingkar ke bawah.
‘’Cup cup cup...’’. Ucapnya sambil mengelus kepalaku.(Nah ini membuat gue serasa terbang ke langit ke tujuh,ketemu paus akrobatik raksasa....dan meluncur dengan senyuman bahagia #kalo jatuh bahagia yaa ??? *abaikan)
‘’ Nakal banget yaa...’’. Ucapku.
‘’Hehe... jelas donk...’’. Ucapnya.Dan kali ini hidungku yang menjadi sasarannya.(Duh hidungku sakit nih...abisnya di cubit dia #abaikan)
‘’Huh...sakit tau,lain kali kalo nyubit tuh pake perasaan donk.... ‘’. Sahutku dengan ketus.
‘’Hehe... Iya maaf,eh,kamu malam ini sibuk ya ??’’. Tanya nya.
‘’Gak Ky ...’’. Sahutku sambil memegang hidungku yang kesakitan.
‘’Jalan yuk..’’. Ucapnya.
‘’Boleh...’’. Sahutku.
‘’Udahan napa sih megang tuh hidung,gak bakal hilang juga Vera...’’. Ucapnya.
‘’Masih sakit taukkk...’’. Sahutku.
‘’Hahaha...cepetan gih sana ganti baju,kumal banget baju loe’’. Ucapnya.
Aku hanya bisa bersungut-sungut mendengan ucapannya.Aku masuk ke kamar dan dia memilih untuk menunggu di luar.

Di dalam,alangkah terkejutnya aku melihat ulah teman-temanku membuang kulit kacang sembarangan.Aku hanya bisa geleng-geleng kepala.Sedangkan mereka,mereka lagi gila banget malam itu,pake nyanyi lagu MJ:Abracadabra.Maklum anak muda zaman sekarang (Eh,gue kan anak muda juga...).Aku mengambil baju kaos sporty lengan pendek dan celana panjang spiderbyte ku.Memakainya.Menatap penampilanku di cermin.Tersenyum.Cukup keren juga.Kemudian menyisir rambutku yang baru saja bisa di ikat.Memakai sedikit bedak,parfum.Selesai.Kemudian mengambil jaket sepphylliz berwarna putih.Warna yang senada dengan bajuku.
‘’Mau kencan yaa...’’. Ucap Leni.
‘’Gak kug,cuman jalan-jalan bentar ajja...’’. Sahutku.
‘’Pasti with Rizky...’’. Ucap Geby.
‘’Ciyee....’’. Ucap Leny,Geby,Rena,dan Nidha bersamaan.Dan sekali lagi itu membuat pipiku bersemu merah.
‘’Kalau iya,napa ?? kalian cemburu yaa ??’’. Sahutku.
‘’Gak kug...ya udah pergi aja sana...’’. Ucap Rena.
‘’Ngusir gue nih...’’. Ucapku.
‘’Iya...’’. Sahut mereka.
‘’Ya udah..bye...’’. Ucapku.
‘’Hati-hati sayang....’’. Ucap mereka sambil tertawa.

Huft.Ya,begitulah sahabat-sahabatku.Merekasemua gokil-gokil,dan terkadang mereka bisa membuat mukaku berkerut.Hehehe.Okkeh,kembali ke aku and Rizky.Aku segera menghampiri Rizky yang masih saja duduk nungguin aku di kursi beranda.
‘’Udah siap neng ?’’. Tanyanya.
‘’Iyya...’’. Sahutku.
‘’Yukk’’. Ucapnya.
Ia bangkit dari kursinya.Berjalan menuju ke parkiran.Aku mengikutinya.Sambil berharap malam ini akan menjadi kenangan indah.Aku menatap bulan dan bintang.Mereka masih terseyum terang.Seakan mereka ikut mendoakan agar malam ini menjadi malam intimewa bagiku.Aku kembali tersenyum.Yap,semua pasti baik-baik saja malam ini.Bahkan pasti akan lebih baik.

Ia terus berjalan menuju keujung parkiran.Sementara aku hanya berdiri mematung di depan gerbang.Sesekali aku melirik arlojiku.Pukul 8 malam.Masih ada waktu yang cukup panjang tuk dinikmati malam ini.Tak lama kemudian dia datang.Menghampiriku tentunya.
‘’Nih helmnya... cepetan naik ‘’. Ucapnya.
‘’Iya iyaa...’’. Sahutku.
‘’Udah neng ??’’. Ucapnya.
‘’Udah...’’. Sahutku.

Dia lalu menyalakan mesin motornya,kami keluar dari gerbang dan menghilang di balik tikungan jalan.
‘’Kita mau kemana sih ?’’, Ucapku di sela-sela hening di antara kami.
‘’Kemana ajja boleh...’’. Sahutnya dingin.Aku tak mengerti kenapa dia tiba-tiba dingin padaku.
‘’Humm... aneh...’’. Ucapku pelan.
‘’Apa loe bilang ??’’. Ucapnya.
‘’Nothing.’’. Sahutku.
Tak ada percakapan yang berarti saat kami dalam perjalanan menuju tempat yang entah dimana.Aku tak tahu mau kemana.Yang aku tahu ini adalah jalan menuju taman kota.Tapi buat apa ?.Sesekali ku lirik Rizky.Ia tampak gelisah.Apa yang ada difikirannya ?Entahlah.Aku tak tau.

Tepat seperti dugaanku sebelumnya.Ini jalan menuju taman kota.Dan benar !!!.Kami memang berhenti di taman kota.Aku turun.Dia pun turun.Dia menggenggam tanganku erat.Seolah tak ingin aku hilang dalam kegelapan malam.Dia berjalan menuju suatu tempat dan aku hanya bisa mengikutinya.Kembali dalam hening yang memuncak antara kami.

Taman kota pada malam hari seperti ini dipenuhi dengan remaja-remaja yang tengah bersama kekasihnya,ataupun teman-temannya.Sesekali terlihat ada beberapa keluarga yang berjalan-jalan di sekitar taman ini.Ku dengar beberapa nyanyian remaja yang emang nongkrong di bangku-bangku sekitar taman.Pantas saja.Malam ini adalah malam minggu.Pantas saja.

Ia berhenti di pinggir taman.Memandangku.Aku terdiam.Sekali lagi aku lihat dia gelisah.Sebenarnya apa yang difikirkannya ??
‘’Ngapain kesini ?’’, Tanyaku.

Tapi Ia diam.Ia seperti kebingungan.Duh.Kenapa ?? ada apa ??.
‘’Heii... loe gak tuli dadakan kan ??’’. Ucapku.

Dia tetap diam.Aku semakin bingung di buatnya.
‘’Hello... bisa ngomong gak ?? ya udah aku pergi...’’. Ucapku.Dan aku membalikkan badan.Baru selangkah kaki ku maju.Dia menarik tanganku.Menggenggamnya kembali dengan erat.
‘’Loe mau gak balikan ama gue ?’’. Ucapnya.Aku tak menyangka kata-kata itu keluar dari mulutnya.Kata-kata yang hanya ada dalam khayalanku selama ini sekarang telah di ucapkan oleh orang yang kuharapkan.Tau gak serasa terbang kelangit ketujuh.(Emang pake apa terbang ke langit ke tujuh ?? pake bulu ayam ?? #abaikan).
‘’Gue gak salah dengar nih ??’’. Ucapku sambil berusaha menyembunyikan kegembiraanku.Aku pura-pura terkejut.
‘’Gak...loe gak salah dengar...’’. Sahutnya.
‘’Umm...’’. Aku hanya bisa bergumam.
‘’Gimana ?? mau ato gak ??’’. Tanyanya.

Aku terdiam sejenak.Dan kembali lagi ego ku muncul.Aku sama sekali tak menggunakan logika ku untuk berfikir.Aku terpengaruh perasaanku LAGI !!!.Dan itu yang menjadi awal dari semua ini.
‘’Iya,aku mau’’. Ucapku spontan.
Ia langsung memelukku dan aku tersenyum.Di dalam hati aku membatin,apa keputusan ini benar ??. Belum sempat logika ku berkata.Aku kembali ditarik kedunia nyata.Dan tak terjadilah perdebatan seru antar logika dan perasaanku.
_Bodohnya kau !!! apa kau tak takut di bohonginya lagi ? disakitinya lagi ?? ayo tarik kembali ucapanmu itu sebelum kamu menangis lagi_
Tapi aku tak sedikitpun menghiraukan ocehan logikaku yang berusaha mengingatkanku.Mataku sudah dibutakan oleh perasaanku.Memang benar cinta itu buta.Seperti ini.Aku tak lagi memikirkan sikapnya dulu kepadaku.Dan aku benar-benar tak memikirkan bagaimana akhir dari semua ini.Yang ternyata sangat menyakitkan !!!.
Yapp...semua telah terjadi.Aku dan Rizky telah balikan.Dan itu merupakan kado perpisahan yang istimewa bagiku.Aku kembali ke Bandung dengan hati yang ceria.
Hari berganti hari,minggu berganti minggu.Sikap manisnya membuat aku semakin yakin kalau dia bukanlah Rizky yang dulu lagi.Kali ini Rizky sangat berbeda.Dan aku harap semua akan baik-baik saja meskipun aku yakin pasti semua ini akan berakhir.Kembali dengan air mata.Hari demi hari kini ku jalani dengan senyum gembira yang tak terkira.

Tak terasa kami pacaran sudah lebih dari satu setengah bulan.Sejak itu aku mulai merasakan sikap dinginnya kembali hadir dalam hubungan kami.Aku berusaha sabar.Aku hanya bisa menceritakan semua ini pada Leni,sahabatku,yang ternyata di kemudian hari adalah orang yang membuat Rizky berpaling dariku. (Ceee ilehh...berpaling katanya ??? *GUBRAXXX #abaikan).
Hari itu tepat malam minggu setelah seminggu pergantian tahun.Aku bergitu semangat sekali.Gimana gak ?? tahun baru,semangat baru juga kan ???.

Deringan lagu Taylor Swift : Teardrops On My Guitar terdengar nyaring dari ponselku.Sebuah nama yang sangat ku nanti terpampang di layar ponselku.Rizky.Yapp nama yang sudah terukir di hatiku selama satu setengah bulan lebih ini menelponku.Cihuyy...Entah mengapa malam itu aku bahagia sekali.Berharap akan mendapatkan sesuatu kebahagiaan di malam itu.
‘’Ver...maaf yaa’’. Ucapnya tiba-tiba.Aku tak mengerti ucapannya.maaf untuk apa ?.Seketika rasa khawatirku menyeruak dalam hati.
‘’Maaf kenapa ?’’. Tanyaku.
‘’Hubungan kita cukup sampai di sini saja.Aku rasa kita gak cocok’’. Jawab Rizky.Dan saat itu air mataku kembali menghiasi pipiku.
‘’Susah untuk memaafkan semua ini.Dari dulu loe Cuma bisa nyakitin gue.Dari dulu loe Cuma bisa buat gue menangis.Apa ini yang namanya sayang ??.Loe dingin ama gue,okelah gue faham,gue ngerti,mungkin loe sibuk.Tapi apa ini balasan atas semua pengertian gue untuk loe ??’’. Sahutku tegar.Aku berusaha menahan sekuat tenaga air mata yang ingin mengalir deras.
‘’Maaf ver...maafin semua sikap gue.Gue tau gue salah.Gue mutusin loe,tu Cuma gara-gara gue gak mau loe nangis lagi karna gue.Gue gak mau loe tersiksa.Gue sadar,gue gak bisa jadi yang terbaik buat loe.Gue memang gak pantas buat loe.Gue harap loe bisa dapetin cowok yang lebih baik dari gue.Sekali lagi,maaf karna air mata itu kembali hadir di pipi loe karna gue...’’. Sahut Rizky.

Tit.Sambungan telpon diputus.Aku hanya bisa terduduk.Air mataku mengalir dengan derasnya.Aku gak menyangka semua ini akan terjadi lagi.Bodohnya aku!!! kenapa aku gak mikirin apa kata logika gue dulu.Akh.Memang penyesalan selalu datang terlambat.
Semuanya berakhir lagi-lagi dengan air mata.Aku kembali sakit hati untuk kedua kalinya.Arghh...FUCKK U !!!.Apa sih yang kurang dari aku hingga akhirnya kamu memilih dia untuk gantikan aku.Kamu gak mikir dia itu siapanya aku.
Kuharap semua berjalan seperti harapan aku.Tapi ternyata,TIDAKKK.Kamu dan dia malah membuat aku menangis.LAGI.

#1 minggu kemudian...
Seminggu tanda Rizky.Aku mulai membaik.Aku mulai bisa mengurangi kesedihan.Kuharap aku gak akan berurusan dengan Rizky.Tetapi kali ini tidak.
Ponselku berbunyi nyaring.Seseorang menelponku.Tanpa Nama.Yang tertera di layar hanya beberapa buah nomor.Aku mengangkatnya.Tapi itu adalah awal dari kabar buruk yang harus ku ketahui.
‘’Kalo gue jadian ama Leni,gppa ajja kan..’’. Ucapnya ringan.Seringan membalikkan telapak tangan.Dasar.Apa dia gak tahu kalo aku gak suka denger kata itu.
Aku bagaikan tersambar petir di siang bolong.Aku gak menyangka,Leni....Leni....Leni sahabatku.Apa tuh cewek gak nyadar.Nih Aku disini masih sayang sam Rizky.MASIH SAYANGGG.Aku kecewa.Benar-benar kecewa.Aku mematikan telpon.Ku matikan ponselku.Ku lempar ke selah satu sisi ranjang.Aku terdiam.Sakit rasanya.

#Beberapa hari kemudian...
Aku kaget melihat status hubungan di facebooknya Rizky.Bertunangan dengan Leni.Arghhhh....Aku benar-benar gak percaya.Leni setega itu dengan aku.
Aku mengambil ponsel.Aku menanyakan status hubungan itu.Berharap jawabannya adalah tidak.Tapi lagi-lagi aku mendapat balasan yang sangat menyakitkan.
‘’Jgn ggu hub mreka lgi.Leni jga pngen bhagia dg org yg dy cntai..Nyadar oeyy...Rizky ttu gk cinta lgi ama loe...Shbt mcam apa loe ttu,,klo loe bner2 shbat..loe pzti bisa ngrtiin Leni.Loe psti bsa nrima smua nie.Leni juga pngen bhgia.Gk loe ajja... nie gue,kk nya Leni.Skali lgi gue pringatin dg loe,,klo loe smpai gggu hub.mreka,loe bkal b’hdapan dg gue’’.
Aku kaget.Aku nanya baik-baik malah di jawab sekasar itu.Leni,,bisa-bisanya kamu buat aku kecewa dan sedih.
‘’Mf tlong jaga ucapan anda.Sya kan tnya baik2.Gk usah skasar itu blznya.sya cman tnya kbenaran status itu sja.Not more...Klo dy jg shbt yg baek,pzti dy twu gmna sakitnya dnger kbr klo SAHABAt sendri jdian ama mntn yg d’syanginya.n’ dy pzti bkaln ngerti ap yg hrz dy lkukan.Yaitu GAK NGEBUAT SAHABATNYA TAMBAH SEDIH SEPERTI INI.THx.’’.Aku membalas sms itu dengan bercucuran air mata.Sedih.
Sejak itu.Aku langsung menghapus nomor Rizky dari phonebook ku.Dan mencoba melupakan Rizky demi sahabatku,Leni.

#Flashback End.
Malam itu,aku hanya bisa terdiam dalam dinginnya malam,sembari mengingat semua kisah cerita manis saat bersamanya.Kembali,sederet pertanyaan muncul dibenakku.Dia,masih belum bisa tergantikan.Tapi sampai kapan ???.Kenapa aku begitu susah tuk melupakannya ??.Apa aku salah masih mencintai mantan kekasihku yang sudah menjadi milik sahabatku ??.Tuhan,kenapa kau ciptakan cinta ini untuk dia ?? untuk dia yang telah membuatku sakit,dan untuk dia yang sudah menjadi milik sahabatku.

Aku menjatuhkan badanku ke ranjangku.Aku menangis.Ah....bodohnya aku...masih saja menangis karna dia.Tapi aku tak peduli.Aku tetap cinta dia.Dan berharap suatu saat dia akan kembali lagi,kepadaku.Lama sekali aku menangis,hingga tangisan itu berhenti dengan sendirinya.Aku terdiam.’’Tuhan tolong aku hapus dia dari hatiku...’’. Ucapku lirih.
Aku menatap langit-langit kamarku.Tersenyum lirih.’’Aku pasti bisa melupakannya...’’. Ucapku.Kemudian aku tidur dan terbang ke alam mimpi.

#Seminggu kemudian...
@GOR Ciputat...
Dia datang.Cuman buat ketemu Leni.Ya Allah...begitu besarnya pengorbanan Rizky untuk Leni.Mungkin aku memang tak pantas lagi tuk memilikinya.Ya,sudah ada orang lain yang lebih baik dari aku di hatinya.Tentu.
Selama latihan,sesekali aku melihat dia melirik aku.Hmm...hanya lirikan biasa.Pastinya.Dia lebih sering mengajarkan jurus-jurus karate kepada Leni.Hingga tiba saatnya dia harus memperhatikanku.
‘’Vera...sekarang giliran kamu’’. Ucap pelatih pada diriku.Yapp,hari itu pelatih ingin melihat sejauh mana kami menguasai kata sesuai tingkatan kami.

Aku maju.Perlaham.Aku yakin bisa.Mencoba berkonsentrasi.Ya aku bisa.Ku lirik teman-temanku yang menatap takjub pada gerakan-gerakanku.Pelatih yang hanya bisa diam melihat gerakan-gerakanku.Dan dia...dia juga hanya manggut-manggut melihat gerakanku.
Beberapa menit kemudian.Yapp...selesai.Aku berhasil menyelesaikan 3 kata dengan baik.Aku berjalan menuju kepinggir lapangan.Dan aku kaget.Dia menegurku !!!
‘’Bagus banget gerakan loe... kapan-kapan ajarin gue yaa...’’. Ucapnya.
Aku hanya membalas dengan senyuman.Senyuman dibibir dan senyuman dihati.Satu untaian kalimat darinya adalah sebuah penyemangat bagiku.Sayang,hanya itu kalimat yang diucapkannya padaku.Aku maklum,dia bukan milikku.Dan hubungan pertemanan kami juga agak renggang.
Hari itu,untuk pertama kalinya aku berjumpa dengannya diluar event kejuaraan.
***
#Beberapa bulan kemudian...
Hubungan Rizky dan Leni sudah tak terdengar lagi.Entah sudah berakhir atau apalah.Aku tak lagi mendengar kabar tentang itu.
‘’Detak Jam selalu menemaniku
Menemaniku dalam kesunyian
Perasaan yang tak menentu
Membawaku kembali pada kesedihan yang mendalam
Menghanyutkan sebagian jiwaku
Di malam yang hitam kelam
Pikiranku melayang terbang bersamamu
Melambung di kegelapan malam
Kau tak pernah kembali melengkapi jiwa yang terbang
Ku selalu menanti, menanti kau datang tapi...
Penantianku tak pernah berakhir
karena kau tak kembali
Membuat pahit getir penantian sia-sia
Putus asa telah kualami
Hingga kini aku mulai jenuh dengan semuanya...
Cinta , kau ukir nama mu disudut hati ku...
Dan semua itu sukar tuk dihilangkan
Cinta... kau ajarkan aku bagaimana sakitnya penantian tanpa harapan...’’

Mungkin aku harus mengerti.Cinta itu tak bisa dipaksakan.Biar saja ia berjalan dengan semestinya.Melupakan seseorang itu perlu waktu dan proses yang panjang.Sama seperti aku mencoba melupakannya.

Penantian itu mungkin tak akan pernah berujung.Hingga aku berhasil melupakannya ataupun berhasil menghapus memory tentang aku dan dia.Kamu terlalu indah bagiku.Hingga aku selalu menanti kamu dan berharap semuanya akan kembali seperti dulu. Karena bahkan sampai sekarang pun aku tak lelah menantimu, meskipun ku tahu kamu semakin menjauhkan aku dari mimpi yang masih tergenggam di tanganku ini..Karena bahkan sampai detik ini, aku memungkiri letih yang tersampir di pundakku..Karena bahkan sampai saat ini pun aku tak pernah merasa bahwa menantimu hanya akan membunuhku perlahan..Karena aku yakin, menantimu ini, penantianku ini, satu saat nanti akan menjadi cerita yang manis untuk kita. Tak peduli bagaimana akhirnya nanti...

Jumat, 11 Mei 2012

posting pertama

hallo teman-teman blogger, ini merupakan posting pertama saya.
di blog ini nantinya akan saya isi dengan catatan-catatan pribadi saya, dan juga artikel-artikel yang dianggap bermanfaat untuk dibaca